sebuah rumah
sakit di Lebanon Selatan. Salah seorang anggota keluarganya yang sudah tampak
pasrah dan putus asa, setiap hari datang, dan membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan lagu yang menyentuh hati. Hal itu
dilakukannya terus setiap hari, dan tanpa disadarinya telah berlangsung tiga
bulan.
Dokter pun
terpana. Menurut perhitungannya, pasiennya itu tak akan mampu bertahan lebih
dari sebulan. Saat itu sudah hampir lewat tiga bulan, dan anehnya, kondisi
pasien kanker itu bukannya semakin memburuk, justru menunjukkan kemajuan yang
sangat luar biasa.
Ada apa?
Dokter itu pun lalu teringat akan sosok Alfred Tomatis, seorang dokter warga
negara Prancis, yang membuat eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera
manusia. Alfred membuat kesimpulan bahwa indera pendengaran, merupakan indera
yang paling penting. Ia menemukan bahwa pendengaran mengontrol seluruh tubuh,
mengatur operasi-operasi vital, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakannya.
Ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol sistem syaraf.
Selama
eksperimennya, ia menemukan bahwa syaraf pendengaran terhubung dengan seluruh
otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh,
serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga bagian dalam
terhubung dengan seluruh organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan
usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi
seluruh tubuh.
Dokter ahli
kanker di rumah sakit di Beirut itu pun, akhirnya mengambil kesimpulan, bahwa
rupanya, bacaan Al-Quran memiliki efek luar biasa terhadap sel-sel dan dapat
mengembalikan keseimbangan. Otak merupakan organ yang mengontrol tubuh, dan
darinya muncul perintah untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem
kekebalan tubuh.
Dan, sejak
itulah, selain upaya medis yang ia lakukan, dokter itu juga menambah terapinya
dengan terapi suara, lewat pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, untuk penyembuhan
pasien-pasiennya.
Peneliti ini
menyatakan, "Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya
menjadi sarana pengobatan yang paling kuat." Para peneliti kemudian
menemukan bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanker, dan pada
waktu yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat.
“Sel kanker
hancur hanya dengan frekuensi-frekuensi suara. Itulah mengapa bacaan Al-Qur’an
memiliki pengaruh besar terhadap kanker yang paling berbahaya dan akut
sekalipun!” jelas Fabien, seorang peneliti yang juga musisi.
Tetapi, apakah
pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel? Jelas bahwa suara dapat memengaruhi
segala sesuatu di sekitar kita. Inilah yang dibuktikan Masaru Emoto, ilmuwan
Jepang, dalam eksperimennya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan
elektromagnetik pada molekul-molekul air itu sangat terpengaruh oleh suara,
dan ada suara-suara tertentu yang mempengaruhi molekul dan membuatnya lebih
teratur.
Apabila kita
mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar
manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada sel-sel tubuh,
dan juga memengaruhi molekul-molekul itu bergetar, sehingga dapat memengaruhi
kesehatannya.
Para peneliti
lain mengonfirmasi bahwa suara manusia dapat mengobati banyak macam penyakit
termasuk kanker. Para terapis juga menyetujui bahwa ada suara-suara tertentu
yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bentuk molekul
air berubah ketika dihadapkan pada suara. Jadi, suara itu berpengaruh sangat
besar terhadap air yang kita minum. Apabila Anda membacakan Al-Qur’an pada air,
maka karakteristiknya akan berubah, dan air itu akan mentransfer efek-efek
Al-Qur’an itu kepada setiap sel dalam tubuh, sehingga mengakibatkannya
sembuh.
Bacaan
Al-Qur’an
Bagaimana
bacaan Al-Qur’an itu bisa mengobati kanker? Virus dan kuman ternyata bergetar
dan sangat terpengaruh oleh vibrasi suara, khususnya nada-nada khas yang keluar
dari suara bacaan Al-Qur’an. “Nada-nada yang keluar dari bacaan Al-Qur’an dapat
menghentikan perkembangbiakan virus dan kuman dalam tubuh kita, dan dalam
waktu bersamaan justru meningkatkan aktivitas sel-sel sehat, dan membangkitkan
program kekebalan tubuh yang terkacaukan, agar siap bertempur melawan virus dan
kuman,” jelas Fabien.
Menurutnya,
nada-nada yang keluar dari bacaan Al-Qur’an itu terdiri dari sekumpulan
frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan
memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut
mengaktifkan sel-sel.
Sel-sel akan
merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi
inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi. Ini
merupakan sistem alamiah. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural.
Bahkan Profesor Masaru Emoto, meyakinkan, bahwa efek penyembuhan melalui terapi
suara, jauh lebih dahsyat dari pengobatan herbal dan terapi alamiah lainnya.
Nabi SAW
membaca Ta’awudz ratusan kali setiap hari. Beliau memohon kepada Allah untuk
melindunginya dari berbagai hal buruk, termasuk penyakit. Kita juga sangat
dianjurkan untuk membaca surat Al-Falaq dan An-Nas setiap hari. Semoga Allah
menjadikan Al-Qur’an sebagai obat bagi kita dari setiap penyakit, lahir dan
batin.
butuh teraphy ruqyah
087717989060
0 komentar:
Posting Komentar